About us

LightBlog

[Review Buku] : The Visual Art of Love karya Ary Nilandari

Judul buku : The Visual Art of Love
Penulis : Ary Nilandari
Penerbit : Pastel Books (Imprint Penerbit Kaifa)
Tahun Terbit : Agustus 2018
Jumlah Halaman : 312 Halaman
Sinopsis
Mungkinkah rasa sayang bercampur benci bisa mengabadikan seseorang di kepalamu?
Gemina, mahasiswi Desain Komunikasi Visual, suka "mojok" di toko buku untuk membaca serial populer. Di sinilah ia bertemu IgGy (benar, G kedua kapital), penulis Trilogi Runako, yang protes karena bukunya tidak laku.
Dunia Gemina jungkir balik begitu ia menerima tawaran IgGy untuk me-review dan mengilustrasi novelnya. Trilogi Runako menjerat Gemina dalam kehidupan pribadi sang penulis. IgGy ternyata identik dengan labirin menyesatkan terkait latar belakang keluarga, tunangan, dan rahasia yang ia tulis di notebook-nya.
Menelusuri labirin itu, Gemina mendapati sesuatu yang terperangkap di kepala IgGy. Sesuatu yang menjadikan IgGy sosok egois penuh kebencian. Sesuatu yang telah mewujud dalam Trilogi Runako. 
Isi Review

Kisah diawali dengan scene Gemi yang sedang asyik membaca serial Algis untuk anak 9-12 tahun yang sedang populer (best sellerdi sebuah toko buku yang ditempati Mbak Zara, sepupunya yang bekerja di tempat itu. Tiba-tiba, Gemina terkejut mendengar suara tajam dari seorang lelaki muda di antara dua rak buku remaja. Ternyata lelaki yang bernama IgGy sedang protes karena buku  yang dikarangnya yaitu, Trilogi Runako tidak mendapatkan tempat yang layak di beberapa toko buku yang sudah dia datangi. Bukunya ada yang ditaruh di lantai, tidak ada di manapun, dan ada yang masih di dalam gudang. Pantas saja IgGy marah karena bukunya tak kunjung laku. 

Hingga kemudian, IgGy memanggil Gemina dan menanyakan apakah Gemina sudah membaca Trilogi Runako. Namun, cara bicara IgGy membuat Gemina marah karena IgGy sempat meremehkan serial Algis dan ilustrasi tentang Algis yang dibuatnya. Gemina pun meluapkan emosinya dengan menjelaskan kenapa Algis layak dibaca. Anehnya, IgGy yang awalnya kaget mendengarkan penjelasan Gemina akhirnya memberikan senyuman dan meminta Gemina menuliskan review untuk Trilogi Runako. Lanjutannya? Baca dulu bukunya ya hihi.      

Buku The Visual Art of Love merupakan buku teenlit pertama dari Ary Nilandari yang bisa membuatku larut dan hanyut ke dalam ceritanya (buku anak karya Ary Nilandari yang pertama kubaca adalah serial Noaki, lain kali aku share review bukunya di blog ya). Terhitung hanya 2 hari saja buku ini terlahap habis olehku. Buku ini mengangkat permasalahan dalam keluarga IgGy serta perjuangan Gemina yang merantau untuk kuliah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan kerja freelance mengerjakan ilustrasi, desain iklan, dan fotografi. Gaya bahasa yang digunakan terlihat berbeda dari kebanyakan penulis Indonesia (mungkin lebih ke gaya bahasa orang Barat) tapi tetap nyaman dibaca dan membangkitkan imajinasi tentang scene Gemi dan IgGy yang sering bergulat kata dengan cerdas. Melihat hubungan IgGy dan Gemi yang semakin akrab pun bikin gregetan. Yang menarik adalah adanya topik tentang kepribadian ganda atau mungkin lebih tepatnya seperti "teman khayalan". Kadang kita memiliki kepribadian lain atau pemikiran berbeda dari diri sendiri, bukan? Misalnya, kita menolak melakukan suatu hal tapi dari dalam diri kita mengatakan ingin melakukan hal itu hingga akhirnya terjadi pergolakan batin (ini sih aku banget haha xD).

Overall, menurutku buku ini benar-benar layak dibaca! Benar-benar berbeda dari kebanyakan buku yang pernah kubaca karena dialog yang dihadirkan tidak biasa dan menarik. Thanks to mbakku yang sudah meminjamkan buku ini :D


No comments:

Post a Comment