About us

LightBlog

[Review Buku] Garis Waktu oleh Fiersa Besari



Judul Buku            : Garis Waktu
Penulis                   : Fiersa Besari
Tahun Terbit          : 2016
Penerbit                 : Mediakita
Jumlah Halaman   : 211 halaman
Ukuran                   : 13 cm x 19 cm
ISBN                       :9789797945251
Harga buku          : Rp. 58.000

Halo.. halo.. berkesempatan lagi buat nge-review buku. Kali ini kita bakal review buku salah satu Petualang, Youtuber, Penulis, yang sekaligus pemusik. Yups, Fiersa Besari. Mungkin beberapa dari kalian sudah mengenal pemusik kawakan ini ya lewat lagu-lagunya seperti Celengan Rindu, Bandung, dan lagu yang baru dirilis kemarin sebagai Soundtrack film Imperfect-nya Ernest Prakasa, Pelukku untuk pelikmu. Oke, first impression-ku dengan karya pertama pria kelahiran Bandung ini adalah sangat baik. *hehe*, pasalnya, aku juga suka merangkai kata-kata apalagi yang jarang dilukiskan orang pada umumnya. *skip..skip*. Okelah, langsung aja deh tanpa berlama-lama, ini dia review buku kali ini.😆

Gambaran Umum
Dalam pengantar buku ini Fiersa memberi semacam disclaimer bahwa buku ini hanya merupakan kumpulan 'kegalauan' atau curhatannya. Jadi, jika kalian mengharapkan sebuah novel dengan alur cerita mulai dari awal sampai akhir, mungkin enggak akan terlalu puas. Namun, jika kalian *seperti aku* yang suka banget bermain kata-kata, mungkin buku ini tetap akan memuaskan dahaga kosakata yang kalian derita *wuehehe*. Buku dengan dimensi 13cm x 19cm ini cukup standar untuk dijadikan bacaan selingan penghibur perjalanan. Ya, kembali lagi, karena buku ini hanya sebuah fragmen-fragmen curhatan Bung *nama sapaan Fiersa* mulai dari bertemu pujaan hati hingga ditinggal bersanding dengan orang lain. *Baper warning*.

salah satu kutipan maut yang siap menenggelamkan kalian dalam kebaperan yang hakiki 😆


Ringkasan Isi

Bung hanya menggunakan karakter 'Aku' dan 'Kamu' dalam setiap bab di buku garis waktu ini. Seperti romansa anak muda pada umumnya, 'Aku' diceritakan sebagai orang yang semestanya merupakan konstelasi sistematis dengan stagnasi yang konservatif *sedikit kutipan dari halaman awal* yang semuanya itu berubah ketika bertemu 'kamu'.

Pertemuan dan perkenalan sederhana dengannya dimulai pada April tahun pertama. Kisah pun berlanjut mulai dari intensitas berbalas pesan, fase dianggap teman baik, dan memasuki fase perasaan tak berbalas. Ya, 'Aku' di sini harus menerima kenyataan pahit bahwa 'kamu' yang didambakannya mendambanya berubah menjadi sosok yang lain dan jauh dari yang dia kenal. Hingga pada puncaknya, 'aku' harus berlapang dada dan menerima bahwa sosok yang dianggapnya adalah pendampingnya hingga masa tua ternyata ditakdirkan untuk dipeluk orang lain. 

Kepatah hatian yang dirasakan 'aku' ini cukup hebat ditambah lagi undangan pernikahan yang menjadi beban baginya untuk bersandiwara bahagia seolah-olah 'aku bahagia jika kamu bahagia'.
Novel ini ditutup dengan nama bagian yang cukup menyayat, Dimensi Setelah Mengikhlaskanmu. 

Plus vs. Minus

Oke, jadi kurang lebih begitulah isinya. Nah, sekarang untuk kelebihan dari Novel ini ada beberapa sih.
Pertama, pemilihan kosakata yang sangat dinamis dan mengena. Pembacanya memang disuguhkan berjuta rangkaian diksi puitis yang membuat siapa pun terasa tersungut dan tertegun beberapa kali ketika membacanya. 
Kedua, Konsistensi. yaa, konsistensi dari penulis untuk tidak mengungkapkan satu nama pun di novel ini cukup membuatku terkesan. Oleh karena itu, buku ini jadinya bisa mewakilkan perasaan siapa saja tanpa harus mengandaikan seperti tokoh tertentu.

Sementara itu, Minusnya. Seperti yang sudah berkali-kali aku sebutin sebelumnya, Novel ini tidak menyajikan alur cerita yang yahud untuk dinikmati. Kalian bisa merasakan keterbagiannya ketika baca bagian ke bagian. Transisi cerita juga sedikit kaku. Ditambah lagi, untuk konflik yang diangkat beserta klimaksnya juga sangat mudah ditebak. 

Tapi kembali lagi, apresiasi dan penilaian yang aku lakukan ini bersifat subjektif. Tentunya ada yang sepakat dan tidak. *peace yak*

Recommended gak nih? 

Hmm, buku novel dengan kata-kata puitis begini memang cocok digunakan untuk memperkaya kosakata. Jadi, aku bisa bilang ini Recommended bagi kalian yang suka mengolah kata dan cinta dengan kutipan-kutipan yang buat baper

Nah, sekian dulu review buku kali ini. Perlu diingat bahwa semua yang kutulis di sini merupakan opini yang tidak harus semua pembaca sepakat dengan penilaian yang aku buat. Merasa kepo? langsung cus beli buku orisinilnya di toko buku terdekat atau bisa pinjem kawan, yang pasti jangan beli buku bajakan yaa. Okelah, semoga kalian bisa mendapatkan manfaat dari review buku kali ini. Sampai ketemu di review buku berikutnya. 

2 comments:

  1. Boleh kasih tips ndak bagaimama caranya agar blog kita diterima adsense?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Kak. Wah, diusahakan ya Kak. Soalnya aku juga dapet tutorialnya dari gugel juga hehe. Terima kasih sudah mampir ke blog ini ya :)

      Delete