Akhir tahun 2018, alhamdulillah aku mendapat kesempatan liburan ke Bali! Senang banget karena di umur segini baru pertama kali ke Bali. Kalau temen lainnya kan biasanya ke Bali pas liburan sekolah. Nah, pas aku liburan sekolah zaman SD, SMP sama di kantor dulu (Pasuruan) itu ke Yogyakarta terus hehe. Karena liburan ke Bali sangat berkesan aku tulis di sini ya! :D
Sebenarnya rencana liburan ke Bali ini lumayan bikin dilema. Alasannya? Karena dijadwalkan pas akhir tahun, lagi musim hujan, dan... dari bulan Oktober - November 2018 telah terjadi bencana alam di Palu, tsunami di Selat Sunda dan Banten, berita gempa bumi di beberapa wilayah di pulau Jawa. Sempat ingin membatalkan liburan ke Bali tapi kok eman. Soalnya belum pernah ke sana saat itu. Orangtua juga ikut khawatir setelah banyak berita bencana alam. Dilema sekali pokoknya x'D
Karena mendekati H-3 (berangkat tanggal 28 Desember 2018) masih belum pasti jadi ikut atau batalin ikut ke Bali. Akhirnya aku salat istikharah. Minta ditenangkan dan dipilihkan yang terbaik. Kalau liburan ini bermanfaat dan bisa mengakrabkan diri ke banyak orang, semoga liburannya aman dan semuanya selamat sampai ke Bali terus bisa balik ke Surabaya dengan selamat. Setelah salat istikharah itu akhirnya hati jadi tenang dan mantap ikut ke Bali. Orangtua pun juga akhirnya menyetujui. Yeey x'D
28 Desember 2018, kami berangkat jam 19.00 WIB. Kenapa gak berangkat pagi? Ya, karena masih harus masuk kerja haha xD Untungnya selama perjalanan ke Bali naik bis tidak muntah. Padahal aku tipe orang yang mudah masuk angin sih. Tapi, aku tetap berjaga-jaga bawa Antangin andalanku hihi. Malamnya, kami mampir ke Rumah Makan Tongas Asri di Probolinggo untuk isi perut. Setelah itu, melanjutkan perjalanan.
29 Desember 2018, saat subuh kami sudah masuk pelabuhan dan naik kapal. Wah, deg-degan banget! Aku amatin luar kapal terus menunduk ke bawah. Oh iya, bener. Ada air di bawahnya. Sekitar 1 jam perjalanan kami di kapal untuk menyeberang ke pulau Bali. Sambil menunggu, kulihat ada seorang kakek yang menyediakan jasa pijat untuk melepas penat para penumpang kapal. Meskipun sudah berumur ternyata masih kuat mencari nafkah, salut banget. Bayarannya pun seikhlasnya lho. Atasanku yang memang sedang lelah akhirnya meminta kakek itu buat pijet. Semoga kakek itu diberi tambahan rezeki dan hidup barokah :')
Setelah sampai di pulau Bali kami langsung bergegas menuju Rumah Makan Bidadari Negara untuk sarapan dan numpang mandi. Alhamdulillah sarapannya makan daging, sayur dan teh hangat. Nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan kawan? T^T
Aku pikir setelah sarapan dan mandi kami bakal langsung diantar ke hotel. Ternyata tidak semudah itu, Ferguso! Hari itu juga kami berangkat ke Ulun Danu Beratan di daerah Bedugul ditemani seorang tour guide asli orang Bali. Daerah Bedugul ini katanya merupakan daerah akulturasi budaya orang Muslim dan orang Bali. Ulun Danu Beratan merupakan sebuah pura, tempat suci umat Hindu yang ada di tepi danau Beratan. Nama daerah Bedugul juga melambangkan dua budaya ini. "Bedug" yaitu alat musik tabuh atau gendang untuk memberitahukan waktu salat dan memanggil umat muslim untuk bersegera beribadah. Sedangkan "kul-kul" adalah kentongan yang digunakan sebagai alat komunikasi masyarakat Bali.
Pemandangan Ulun Danu Beratan sangat indah. Begitu sampai, kami langsung keluarkan smartphone, tongsis, dan selfie untuk menyimpan pemandangan yang tak terlupakan :D
Dok. pribadi oleh Dimas A. Daniswara |
Dok. pribadi |
Dan, setelah berkeliling di sekitar Ulun Danu Beratan dan puas ber-selfie ria kami diantarkan ke Hardys Rofa Hotel yang ada di kawasan Legian, Kuta. Akhirnya bisa istirahat di hotel, yeey xD
Setelah selesai salat magrib, kami dihidangkan makan malam yang alhamdulillah lezat lengkap ama sayurnya x'D Kemudian, kami diberikan jam bebas bagi yang ingin jalan-jalan sendiri di sekitar hotel. Aku bersama teman-teman lainnya juga tak ingin melewatkan kesempatan ini pastinya. Kami keluar hotel dan jalan kaki ke sekitar hotel. Sayangnya, saat mau pesan taksi online untuk ke Joger ada aja hambatannya. Drivernya terjebak macet parah, pesen lagi malah gak ada yang nerima. Ya udah, karena masih pengen nyemil kita berangkat ke Burger King deket hotel saja.
Sesampainya di sana ternyata ada yang berbeda dari pegawai Burger King.3 kasirnya penyandang disabilitas tuli. Kami tahu karena di meja kasir tertulis pesan bahwa orang tersebut penyandang tuli (lihat gambar ya). Sedikit terkejut dan salut Burger King mau mempekerjakan ketiga orang ini, waaww :'D. Pas sudah saatnya pesen aku dan temen-temen agak awkward karena belum terbiasa dengan cara pemesanannya. Cara pemesanan cukup menunjukkan menu yang ada di meja dan memberi isyarat jumlah mau pesan berapa untuk tiap menu yang dipesan.
Dok. pribadi |
Saat itu aku cuma pesen es krim aja karena sudah kenyang banget setelah makan malam di hotel. Habis dari Burger King kami kembali ke hotel dan langsung tidur. Besoknya ada 4 tempat wisata yang harus dikunjungi dalam 1 hari, jadi badan harus fit dong. Oke, sekian dulu ceritanya. Liburan Seru di Bali part II akan kutulis besok ya gaes :D
nice
ReplyDeleteTerima kasih mas Dimas. Fotonya keren :D
DeleteWahhh seru banget ya mba :D Jadi pengen ke Bali lagi wehehehe
ReplyDeleteAtalyacatra.blogspot.com
Iyaa seru banget, kuy ke sana lagi deh. 3 hari terasa kurang xD
Delete