Judul buku : Pelik
Penulis : Ary Nilandari
Penerbit : Bentang Belia (PT. Bentang Pustaka)
Tahun Terbit : Agustus 2018
Jumlah Halaman : 270 Halaman
Sinopsis
Rayn mengidap prosopagnosia, enggak bisa mengenali wajah orang. Kelainan ini ia rahasiakan mati-matian demi keamanan. Ardi, sahabat setia, menjadi malaikat pelindungnya.
Semuanya baik-baik saja sampai Rayn jatuh hati pada Megan tanpa sempat tahu namanya. Ardi pun membantu Rayn menemukan Megan. Masalah muncul saat Ardi enggak mampu menolak pesona Megan untuk dirinya sendiri. Dan, semakin pelik karena Megan kayak magnet yang menarik banyak masalah lain.
Layak enggak sih, cewek itu dikejar dengan taruhan persahabatan Rayn-Ardi dan rahasia kelainannya?
Isi Review
Gimana sih rasanya jatuh cinta pada pandangan pertama? Pasti kayak nano-nano deh, banyak rasanya (eh tidak bermaksud iklan ding) xD
Umumnya semua manusia pernah merasakan perasaan ini saat pertama kali melihat sosok pujaan yang menarik perhatian. Tapi, bagaimana kalau ada orang yang enggak bisa mengenali wajah orang karena penyakitnya? Iya, ternyata ada loh orang yang memiliki penyakit itu, nama penyakitnya adalah prosopagnosia. Terus, apakah orang yang mengidap penyakit ini tidak bisa merasakan fall in love at the first sight?
Nah, Rayn, si tokoh utama dalam novel ini mengidap penyakit prosopagnosia. Selama ini hidupnya baik-baik saja berkat sahabat plus malaikat pelindungnya yaitu, Ardi. Sedari kecil mereka sudah berteman baik dan Ardi yang membantu Rayn saat bersosialisasi dengan orang lain serta teman-teman di sekolah. Bahkan Ardi juga memberikan tips-tips untuk Rayn agar dia bisa aman saat ngobrol dengan orang lain. Ssstt... tidak semua orang tahu kalau Rayn mengidap penyakit ini loh. Kalau ketahuan bisa berabe, kan? Pasti orang-orang pada mikir "masa' sama temen sendiri gak hapal wajahnya? kok bisa ya?"
Rayn pun pernah merasa pesimis apakah akan ada seorang gadis yang bisa menerima ia apa adanya. Namun, Ardi meyakinkannya kalau Rayn pasti akan mendapatkan gadis baik hati yang mau menerima kekurangannya.
Daann, akhirnya Rayn pun menemukan pujaan hatinya. Kok bisa?
Meskipun Rayn tidak bisa mengingat wajah orang lain, namun pertemuan saat pesta ulang tahun salah satu temannya di sekolah meninggalkan kesan mendalam di benak Rayn. Di saat Rayn sedang menunggu Ardi yang belum datang juga ke pesta itu, Rayn menyendiri di taman kecil dan bertemu dengan seorang gadis (Megan) yang tengah duduk di sebuah bangku. Rayn terkejut karena tidak mengira ada orang di taman itu. Rayn juga takut kalau gadis ini mengenalinya. Tapi untunglah gadis ini tidak mengenalinya dan mempersilakan Rayn duduk di bangku. Tapi, Rayn hanya mendudukkan separuh bokongnya di bangku yang kemudian ditertawakan oleh gadis ini. Rayn terkesima, baru kali ini mendengar derai tawa yang cantik. Tertawa cantik itu mungkin tertawa yang anggun dan enak didengar kali, ya? xD
Selanjutnya, mereka mengobrol seru karena sama-sama suka membaca buku Trilogi Runako (buku ini pernah dibahas di novel Ary Nilandari : The Visual Art of Love). Rayn langsung merasa suka dan 'nyambung' banget mengobrol dengan gadis ini. Sayangnya, gadis itu tiba-tiba berpamitan pada Rayn sebelum Rayn menanyakan namanya.
Rayn jadi galau berat karena sudah terlanjur naksir dengan gadis ini. Ardi pun siap membantu sahabat terbaiknya untuk menemukan gadis ini. Ardi dan Rayn sepakat memberi misi rahasia ini dengan code name Mitsuha (waw... terinspirasi dari film Kimi no Nawa nih xD). Rayn pun menjabarkan ciri-ciri gadis yang ditemuinya di pesta.
Gadis ini memakai bedak bayi, rambut ditusuk sumpit, tawanya berderai kayak genta angin dari kerang, satu dari 78 cewek yang hadir di pesta (lebih dari separuh anak SMA Darmawangsa), dan pembeli buku Runako keempat. Berbekal dengan data minimalis yang diingat oleh Rayn, mereka pun siap buka mata dan telinga untuk menemukan Mitsuha di sekolah.
Lalu, bagaimana kelanjutan ceritanya?
Hmm... mau tahu? Baca dulu bukunya hihi...
Menurutku novel ini sangat recommended untuk dibaca. Gaya bahasa dan cara menceritakannya sangat bagus sehingga membuat orang ketagihan membaca novelnya sampai habis. Selain, konflik mencari Mitsuha ada juga konflik lainnya seperti Ardi yang juga akhirnya menemukan tambatan hati tapi ternyata adalah orang yang sama dengan orang yang disukai Rayn, Mitsuha atau Megan terlibat perjanjian menyebalkan dengan "mantan" sahabatnya, dan masih banyak konflik lainnya. Meskipun konfliknya banyak tapi saling berkaitan dan pembaca dijamin bisa tetap enjoy menikmati novel ini. Dijamin kalian juga akan dibuat tersipu-tersipu malu karena ikut merasakan deg-degannya Rayn ataupun Megan. Aku juga iri dengan ke-bromance-an Rayn dan Ardi. Selalu ada untuk sahabatnya di kala senang dan sedih. That's what friend for xD
Sekian dulu review buku kali ini. Karya-karya dari Kak Ary Nilandari selalu memberikan kejutan dan selalu ada hal baru saat membaca karyanya loh. Terima kasih sudah baca review buku ini. See you on the next review :D
Penulis : Ary Nilandari
Penerbit : Bentang Belia (PT. Bentang Pustaka)
Tahun Terbit : Agustus 2018
Jumlah Halaman : 270 Halaman
goodreads.com |
Sinopsis
Rayn mengidap prosopagnosia, enggak bisa mengenali wajah orang. Kelainan ini ia rahasiakan mati-matian demi keamanan. Ardi, sahabat setia, menjadi malaikat pelindungnya.
Semuanya baik-baik saja sampai Rayn jatuh hati pada Megan tanpa sempat tahu namanya. Ardi pun membantu Rayn menemukan Megan. Masalah muncul saat Ardi enggak mampu menolak pesona Megan untuk dirinya sendiri. Dan, semakin pelik karena Megan kayak magnet yang menarik banyak masalah lain.
Layak enggak sih, cewek itu dikejar dengan taruhan persahabatan Rayn-Ardi dan rahasia kelainannya?
Isi Review
Gimana sih rasanya jatuh cinta pada pandangan pertama? Pasti kayak nano-nano deh, banyak rasanya (eh tidak bermaksud iklan ding) xD
Umumnya semua manusia pernah merasakan perasaan ini saat pertama kali melihat sosok pujaan yang menarik perhatian. Tapi, bagaimana kalau ada orang yang enggak bisa mengenali wajah orang karena penyakitnya? Iya, ternyata ada loh orang yang memiliki penyakit itu, nama penyakitnya adalah prosopagnosia. Terus, apakah orang yang mengidap penyakit ini tidak bisa merasakan fall in love at the first sight?
Nah, Rayn, si tokoh utama dalam novel ini mengidap penyakit prosopagnosia. Selama ini hidupnya baik-baik saja berkat sahabat plus malaikat pelindungnya yaitu, Ardi. Sedari kecil mereka sudah berteman baik dan Ardi yang membantu Rayn saat bersosialisasi dengan orang lain serta teman-teman di sekolah. Bahkan Ardi juga memberikan tips-tips untuk Rayn agar dia bisa aman saat ngobrol dengan orang lain. Ssstt... tidak semua orang tahu kalau Rayn mengidap penyakit ini loh. Kalau ketahuan bisa berabe, kan? Pasti orang-orang pada mikir "masa' sama temen sendiri gak hapal wajahnya? kok bisa ya?"
Rayn pun pernah merasa pesimis apakah akan ada seorang gadis yang bisa menerima ia apa adanya. Namun, Ardi meyakinkannya kalau Rayn pasti akan mendapatkan gadis baik hati yang mau menerima kekurangannya.
Daann, akhirnya Rayn pun menemukan pujaan hatinya. Kok bisa?
Meskipun Rayn tidak bisa mengingat wajah orang lain, namun pertemuan saat pesta ulang tahun salah satu temannya di sekolah meninggalkan kesan mendalam di benak Rayn. Di saat Rayn sedang menunggu Ardi yang belum datang juga ke pesta itu, Rayn menyendiri di taman kecil dan bertemu dengan seorang gadis (Megan) yang tengah duduk di sebuah bangku. Rayn terkejut karena tidak mengira ada orang di taman itu. Rayn juga takut kalau gadis ini mengenalinya. Tapi untunglah gadis ini tidak mengenalinya dan mempersilakan Rayn duduk di bangku. Tapi, Rayn hanya mendudukkan separuh bokongnya di bangku yang kemudian ditertawakan oleh gadis ini. Rayn terkesima, baru kali ini mendengar derai tawa yang cantik. Tertawa cantik itu mungkin tertawa yang anggun dan enak didengar kali, ya? xD
Selanjutnya, mereka mengobrol seru karena sama-sama suka membaca buku Trilogi Runako (buku ini pernah dibahas di novel Ary Nilandari : The Visual Art of Love). Rayn langsung merasa suka dan 'nyambung' banget mengobrol dengan gadis ini. Sayangnya, gadis itu tiba-tiba berpamitan pada Rayn sebelum Rayn menanyakan namanya.
Rayn jadi galau berat karena sudah terlanjur naksir dengan gadis ini. Ardi pun siap membantu sahabat terbaiknya untuk menemukan gadis ini. Ardi dan Rayn sepakat memberi misi rahasia ini dengan code name Mitsuha (waw... terinspirasi dari film Kimi no Nawa nih xD). Rayn pun menjabarkan ciri-ciri gadis yang ditemuinya di pesta.
Gadis ini memakai bedak bayi, rambut ditusuk sumpit, tawanya berderai kayak genta angin dari kerang, satu dari 78 cewek yang hadir di pesta (lebih dari separuh anak SMA Darmawangsa), dan pembeli buku Runako keempat. Berbekal dengan data minimalis yang diingat oleh Rayn, mereka pun siap buka mata dan telinga untuk menemukan Mitsuha di sekolah.
Lalu, bagaimana kelanjutan ceritanya?
Hmm... mau tahu? Baca dulu bukunya hihi...
Menurutku novel ini sangat recommended untuk dibaca. Gaya bahasa dan cara menceritakannya sangat bagus sehingga membuat orang ketagihan membaca novelnya sampai habis. Selain, konflik mencari Mitsuha ada juga konflik lainnya seperti Ardi yang juga akhirnya menemukan tambatan hati tapi ternyata adalah orang yang sama dengan orang yang disukai Rayn, Mitsuha atau Megan terlibat perjanjian menyebalkan dengan "mantan" sahabatnya, dan masih banyak konflik lainnya. Meskipun konfliknya banyak tapi saling berkaitan dan pembaca dijamin bisa tetap enjoy menikmati novel ini. Dijamin kalian juga akan dibuat tersipu-tersipu malu karena ikut merasakan deg-degannya Rayn ataupun Megan. Aku juga iri dengan ke-bromance-an Rayn dan Ardi. Selalu ada untuk sahabatnya di kala senang dan sedih. That's what friend for xD
Sekian dulu review buku kali ini. Karya-karya dari Kak Ary Nilandari selalu memberikan kejutan dan selalu ada hal baru saat membaca karyanya loh. Terima kasih sudah baca review buku ini. See you on the next review :D
No comments:
Post a Comment