About us

LightBlog

Review Film Nussa 2021 : Gebrakan Baru di Dunia Film Animasi Indonesia

 

Dok. Nussa Official via Youtube

Siapa yang sudah nonton film Nussa? 🙋

Kalo aku sudah dong, gaes 😍

Rasanya ikut seneng, terharu plus bangga banget Indonesia bisa buat film keluarga yang bagus dan banyak makna seperti film Nussa. Apalagi dari segi visual dan penceritaannya bisa menyaingi film Si Upin Upin hehe... xD

Dari tahun 2020 aku sudah menunggu-nunggu kapan rilisnya film Nussa di bioskop. Alhamdulillah 14 Oktober 2021 ini akhirnya bisa tayang doonngg. Langsung aja deh gercep ajak suami dan adik ipar buat nonton Nussa bareng. Yeeyy senangnya 😄

Awalnya suami bilang mending nonton film lain yang genre action atau lainnya, tapi aku kekeuh pengen nonton si Nussa. Alasannya karena gengsi nanti banyak anak kecil yang nonton. Terus aku yakinkan lagi ini worth it banget buat ditonton. Karena walaupun Nussa adalah film kartun atau animasi, tapi bagus dan cocok banget ditonton bareng keluarga. Jadi, segala umur pun juga gak masalah buat nonton film Nussa dong pastinya. Suami pun akhirnya setuju ikut nonton, selain kepo ingin tahu cerita filmnya juga karena memang dari awal sudah tahu juga kualitas gambar Nussa lewat channel Youtube Nussa Official.  

Setelah itu, suami pesan 3 tiket bioskop di MATOS untuk tanggal 30 Oktober 2021 via smartphone di TIX ID. Biar lebih praktis sih, jadi gak perlu antri atau terburu-buru pesan go show gitu hehe. 

By the way, ini juga pertama kalinya aku nge-mall lagi ke MATOS setelah sekian lama terjebak pandemi. Makin excited banget bisa cuci mata kembali hihi... xD

Hari H pun tiba, inilah saatnya nonton film Nussa. Pas sampai di Cinepolis MATOS, kita langsung cetak sendiri tiket yang sudah kita pesan via TIX ID. Saat itu keliatannya agak sepi sih, mungkin karena masih pandemi. Agak heran juga, biasanya pas masuk studio selalu ada mbak-mbak yang mengecek tiket bioskop, eh kok gak ada. Akhirnya langsung masuk aja deh, lagian udah bayar kok 😋 

Dok. Pribadi Tiket Film Nussa <3

Di dalam bioskop pun agak sepi juga karena tempat duduknya masih berjarak. Yah, tapi lumayanlah daripada dulu diberi jarak 1 kursi kan. Kalo sekarang bisa duduk berderet 2-3 kursi, lalu di sebelahnya diberi jarak 1 kursi lagi.

Singkat cerita, setelah nonton film Nussa rasanya wow pake banget. Kita dibuat terpukau sama cerita dan masing-masing karakter di dalam filmnya. Bahkan aku, suami, dan adik ipar juga sempat menitikkan air mata saat menyaksikan adegan yang sangat menyentuh di akhir filmnya. Big applause buat tim produksi The Little Giantz & Visinema Pictures 👏

Di film ini, Nussa diceritakan sebagai anak yang pintar dan sering banget menang lomba sains di sekolahnya. Hal ini membuat Nussa populer dan selalu dapat dukungan dari teman-temannya. Dia juga selalu ditemani dua sahabat setianya, Syifa dan Abdul yang selalu ada dan membantu Nussa melakukan percobaan sains. Meskipun alur cerita di awal terasa agak lambat, tapi masih bisa dinikmati dengan santai. Aku rasa memang alurnya dibuat agak lambat agar penonton awam bisa mengenal Nussa lebih dekat sebelum masuk ke inti cerita. 

Seperti anak SD pada umumnya, Nussa pun memiliki sifat kekanak-kanakan dan egois. Terlebih lagi saat muncul saingan beratnya yaitu, Si Jonni, anak pindahan yang terlahir dari keluarga berada yang ternyata juga sering memenangkan penghargaan lomba sains di sekolah lamanya. Tidak butuh waktu lama bagi Jonni untuk mendapatkan perhatian dari teman-teman Nussa. Yang membuat teman-teman Nussa tertarik dengan Jonni karena Jonni punya pesawat canggih dan keren buatannya sendiri. Berbeda dengan Nussa yang selalu bisa memanfaatkan barang-barang bekas untuk percobaan sainsnya. Kehadiran Jonni membuat Nussa tidak mau kalah dan ingin jadi nomor 1 dalam lomba sains berikutnya. 

Konflik di film Nussa ini tidak hanya berhubungan dengan Jonni, tapi juga menceritakan masalah ayah Nussa yang tidak bisa selalu ada karena kerja di luar negeri dan orangtua Jonni yang selalu sibuk dengan urusannya masing-masing. Begitulah inti ceritanya. Kalo aku terusin malah jadi sop iler alias spoiler. Lengkapnya nonton langsung di bioskop kesayangan kalian ya xD 

Dok. Nussa Official via Youtube
Salah satu adegan tersirat yang menunjukkan Nussa berbeda 
dengan anak seumurannya

Film ini pesannya lebih general, luas, penuh makna dan tidak sekedar mengajarkan agama. Bagi para orangtua atau orang dewasa yang sudah menonton film Nussa pasti akan tersentil hatinya dengan beberapa dialog yang tepat sasaran. Banyak banget pesan mengenai cara mengasuh anak dan mengenal anak. Terus di film ini juga dimasukkan isu sosial secara tersirat mengenai orang difabel (different ability). Bagi yang sudah tahu Nussa dari awal pasti tahu bahwa salah satu kaki Nussa memakai kaki palsu. Alasan aku menggunakan istilah difabel daripada disabilitas, karena kata disabilitas (diambil dari bahasa Inggris : disability) itu terkesan kurang halus dan kurang enak didengar bagi penyandang cacat. Difabel artinya lebih halus yang artinya menggambarkan kondisi orang yang memiliki kemampuan berbeda atau terbatas dalam melakukan suatu aktivitas tertentu. Sedangkan disabilitas artinya ketidakmampuan seseorang melakukan aktivitas tertentu. 
See? Beda banget, kan? 

Dok. Nussa Official via Youtube
Salah satu adegan so sweet, bromance (persahabatan cowok) nya dapet banget

Pokoknya the best sih ini, aku suka banget sama penceritaan, gambar animasinya dan semua detail yang ada di dalam filmnya. Salah satu adegan favoritku pas pesawat buatan Jonni melintas melewati rumah Nussa, Abdul mengajak Nussa mengejar pesawat itu. Abdul dengan kondisi anak normal bisa berlari lebih cepat. Tapi, Nussa tertinggal karena kondisi kaki palsunya (mungkin mur/bautnya belum dikencengin gitu kali, ya). Si Abdul melihat ke belakang menunggu Nussa sambil berlari di tempat. Dan, mereka berdialog seperti ini (seingatku ini ya, mohon maaf kalo lupa xD).

Nussa : "Abdul, kamu duluan aja. Nanti aku menyusul."
Abdul : "Gak papa aku tungguin. Kita kan teman."

Wawww, mungkin bagi anak-anak kecil yang nonton responnya biasa aja. Kan sama teman harus gitu, pikir mereka. Tapi buat kita yang udah pada gede denger dialog itu ngerasain banget tulusnya pertemanan mereka. Which is, pas kita gede mah gak semua temen bisa seperti itu ahahah 😂

Dari film Nussa, kita diajarkan kalo orang dengan kemampuan berbeda atau terbatas tidak menghalangi mereka untuk bermimpi dan terus berkarya. Mereka juga memiliki kelebihan dan harus kita hargai keberadaannya sama seperti orang lain 😊 

Aku nonton film ini juga karena yang melakukan penyutradaan adalah komika favoritku, Ryan Adhriandhy lho. Terus karena pengisi suaranya ada Raisa Andriana, Opie Kumis, Asri Welas, Maudy Koesnaedi, dan Imam Darto. Kagum banget suara masing-masing karakter bisa sangat pas dan gak kaku. Bener-bener kayak ngobrol biasa gitu secara alami. 

Nah, kalo karakter favoritku di film Nussa ini adalah Babe Jaelani yang diperankan oleh Opie Kumis. Lucunya dapet banget dan sesuai ama karakternya. Babe Jaelani jadi penyegar yang sangat sangat menghibur dan menggelitik perut selama film berlangsung. Karakter Babe Jaelani sesuai banget sama Opie Kumis sih, soalnya logat Betawinya jelas baget 😁

Jadi, gimana? Makin tertarik kan buat nonton film Nussa?

Yuk, dukung perfilman Indonesia bareng-bareng, gaes. Film Nussa merupakan gebrakan baru dalam film animasi di Indonesia yang jadi harapan besar bagi kita semua. Semoga ke depannya semakin banyak film-film animasi berkelas dari Indonesia yang bisa sampai kancah internasional. Aamiin... 

Sekian cerita hari ini 😎

Yang sudah nonton film Nussa boleh banget share pengalamannya selama nonton di kolom komentar ya 😆

No comments:

Post a Comment