Gatotkaca in live action?
Rasanya tuh pengen teriak kenceng, tapi karena pengen tetep kalem jadi cuma teriak dalam hati, gaes haha 😂
Setelah tahun 2019 nonton film Gundala (btw, aku lupa belum pernah review film Gundala padahal bagus banget 😬), aku tuh berharap banget ke depannya bakal ada film super heroes lagi yang gak kalah keren. Dan, penantianku pun bersambut dengan hadirnya film Gatotkaca yang diadaptasi dari tokoh pewayangan Indonesia. Waktu tahu film ini udah rilis di bioskop tanggal 9 Juni 2022 langsung aja colek suami buat nonton bareng, apalagi rilisnya setelah aku ulang tahun. Sekalian buat kado ultah, ya gak sih? xD
Kalo gitu kita mulai aja review berdasarkan pendapat pribadiku ya 😆
Kesan pertama pas awal nonton film Gatotkaca dari Satria Dewa Studio itu kaget banget karena suasana filmnya mirip kayak di film-film Hollywood. Dari pengambilan gambar, musik, dan latar tempatnya keren. Sepanjang film terpesona ama kualitas filmnya dan adegan silatnya itu gak sekedar ciat ciat biasa (apa sih bahasaku?😂). Maksudku, adegan silat di film Gatotkaca ini mantap dan temponya dapet banget. Apalagi ada Yayan Ruhian yang dijuluki Mad Dog serta Cecep Arif Rahman yang sama-sama pesilat andal. Pastinya menambah klimaks saat adegan pertarungan di film dong.
Pemainnya juga menurutku sesuai dengan karakter perannya masing-masing. Acting-nya terasa alami, bagus, dan menjiwai. Ada Rizky Nasar yang menjadi Yuda alias Gatotkaca. Yasmin Napper menjadi Agni yaitu pacar dari sahabatnya Yuda. Kemudian, Sigi Wimala menjadi Arimbi atau ibunda Yuda. Lalu, Omar Daniel menjadi Dananjaya yang menjadi partner Yuda melawan musuh. Dan masih banyak lagi pemain-pemain yang aktingnya patut diacungi jempol di film ini.
Film Gatotkaca yang digarap oleh sutradara ternama, Hanung Bramantyo beserta tim produksinya, pantas diberi pujian karena berhasil mengenalkan kisah pewayangan ke generasi millenial dan gen Z. Banyak anak zaman sekarang yang belum pernah tersentuh tontonan wayang. Tentunya film Gatotkaca menjadi angin segar untuk generasi muda sekarang. Efek animasi dan CGI-nya juga gak kalah keren. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia juga mampu membuat film super hero dengan kearifan lokal yang tidak kalah dengan film luar negeri.
Cerita bermula di masa lalu, Arimbi dan Yuda terjebak di dalam rumah karena dikepung oleh kelompok Kurawa yang ingin merebut pusaka sakti milik keluarga Pandawa, yaitu Medali Brajamusti. Benda pusaka inilah yang nantinya akan menjadi sumber kekuatan Yuda yang menjadi Gatotkaca. Pertarungan sengit antara Arimbi dan kelompok Kurawa pun terjadi. Namun, sayangnya Arimbi terluka dan pusaka Medali Brajamusti berhasil direbut oleh Kurawa.
Ketika Yuda sudah menjadi dewasa, ia menjadi tulang punggung keluarga karena ibunya mengalami gangguan jiwa setelah kalah dari Kurawa. Arimbi menjadi gila disebabkan saat diserang salah satu Kurawa, ingatannya sedikit demi sedikit terhapus dan dibuat menjadi tidak waras. Yang ibunya ingat hanyalah anaknya, Yuda dan kejadian saat diserang oleh Kurawa. Kalau ada yang menyebut "Kurawa" di depannya, ibu Yuda akan sangat ketakutan dan menyuruh Yuda untuk segera kabur menyelamatkan diri. Yuda menganggap Pandawa dan Kurawa hanyalah kisah wayang zaman dulu alias fiktif belaka.
Beranjak dewasa, Yuda menjadi fotografer lepas untuk mendapatkan uang. Untungnya, dia juga mempunyai sahabat dari SMA yang berasal dari keluarga kaya raya yang bersedia membantu keluarga Yuda.
Semua berubah saat ada berita pembunuhan berantai yang terjadi secara beruntun. Yang menjadi korbannya adalah para pemuda yang memiliki prestasi dan memiliki ciri yang mirip. Kasus pembunuhan ini belum terungkap siapa pembunuhnya sampai akhirnya hal buruk terjadi pada orang terdekat Yuda.
Walaupun film ini sudah mendapatkan banyak apresiasi di dalam negeri dan di negeri Paman Sam, tetap saja ada beberapa catatan yang bisa kita kulik bersama.
Menurutku ada hal yang agak mengganggu di film ini, gaes. Soalnya kelihatan banget film Gatotkaca menyelipkan "iklan" di beberapa adegan. Kalau cuma sekilas dan gak terlalu di-zoom atau di-shoot lama gak papa sih. Tapi ini bener-bener kelihatan jelas hoho. Apalagi itu iklannya muncul pas di awal cerita. Yah... sah-sah aja, sih. Namanya juga kerja sama dengan brand, kan. Cuma jadinya aku teringat dengan sinetron-sinetron di Indonesia yang sering menyelipkan iklan yang menurutku agak aneh😅. Walaupun begitu, aku tetep menikmati jalan ceritanya kok, gaes.
Kalau dari segi cerita juga menurutku sudah sangat bagus alurnya, hanya saja saat klimaks cerita aku bisa langsung menebak plot twist siapa musuh sebenarnya. Kok tebakanku malah bener? Mungkin karena hint-nya terlihat jelas ya, jadi aku bisa menebak orang itu adalah dalangnya. Psstt... gak bakal aku kasih tahu biar gak sop iler eh spoiler 😂
Sedangkan untuk para pemain, semuanya kurasa memainkan peran dengan totalitas. Rizky Nazar sebagai pemeran utama sangat mendalami peran. Setahuku dia gak ada basic bela diri, tapi di film ini ternyata dia bisa memerankan dengan sangat baik. Bahkan katanya dia latihan 6 jam per hari agar bisa memainkan peran laga di film ini. Tentu saja yang melatih adalah Kang Yayan Ruhiyan bersama Kang Cecep Arif Rahman.
Film Gatotkaca tidak hanya memerankan visual yang menarik tapi juga hadir komedi yang menggelitik. Yup, kalian akan bisa menemukan 4 sosok Punakawan yang diperankan oleh Butet Kertaradjasa sebagai Semar, Gilang Bhaskara sebagai Petruk, Indra Jegel sebagai Gareng, dan Rigen sebagai Bagong. Selain itu, ada Zsa Zsa Utari yang pernah bermain di film Imperfect. Aktingnya juga bagus banget sampai bikin gregetan, di sini dia jadi sahabatnya Agni yang heboh dan agak rempong 😂
Kelanjutan kisah epos Nusantara ini tetap patut dinantikan. Karena dari film-film seperti inilah yang dapat mendekatkan kita dengan kultur Indonesia yang memiliki banyak ajaran menarik dan filosofi yang bermakna dalam kehidupan. Cerita Pandawa dan Kurawa bak putih dan hitam. Putih maksudnya melambangkan sifat baik manusia yang diwakili 5 bersaudara (Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa) keturunan Pandu Dewanata (Pandawa). Sedangkan hitam menggambarkan sifat buruk manusia yang diwakili oleh Kurawa putra Destrarata yang berjumlah 100 orang. Begitulah review singkat dan jujur dariku, gaes. Kalau ada yang mau nambahin pendapat bisa langsung kirim komentar di post ini yaa. Terima kasih buat kalian yang sudah baca sampai akhir 😊
Hooo. Review-nya lumayan lengkap. Bikin penasaran.
ReplyDeleteHehe makasih mbak. Coba aja nonton filmnya dan rasakan sensasinya :D
Delete